Tim robot Universitas
Gadjah Mada menorehkan prestasi mengagumkan di tingkat internasional.
Tim yang beranggotakan tiga orang mahasiswa, Malik Khidir (FMIPA), Agus
B. Budiyanto (Fakultas Teknik), dan Bachtiar C Permana (Sekolah Vokasi)
berhasil membuat robot rancangan mereka menjadi juara pada dua kompetisi
robot di Amerika Serikat.
Robot mereka berhasil meraih juara 1 untuk
Fire Fighting Robot Berkaki Trinity Fire Fighting Robot Contest, 6-7 April 2013 di Hartford City, Connecticut, Amerika Serikat.
Berikutnya, tim ini juga
berhasil mendapatkan 2 emas dan 1 perak di RoboGames 2013 Olympics of
Robots di San Mateo, California, Amerika Serikat, pada 19-21 April 2013.
Dua medali emas diraih untuk kategori Fire Fighting Robot dan Natcar Robot, sedangkan perak untuk kategori Balancer Robot
Ketua
Delegasi Tim Robot Indonesia sekaligus Dekan Fakultas MIPA UGM, Pekik
Nurwantoro, mengatakan, prestasi mahasiswa cukup membanggakan Indonesia,
karena berhasil meraih prestasi di tingkat internasional. Tidak
tanggung-tanggung, di Trinity robot contest, tim robot UGM mampu mengalahkan tim robot lain dari 9 negara di antaranya China, Amerika Serikat dan negara di Eropa Timur.
Pekik
yang hadir dan menyaksikan langsung saat tim berlaga di Hartford,
menuturkan, beberapa peserta dari negara lain menyampaikan kekagumannya
pada kemampuan robot Indonesia dan kreativitas tim robot dari UGM.
”Soalnya robot yang dibuat mahasiswa UGM bentuknya mirip laba-laba,
sehingga dianggap cukup unik,” kata Pekik seperti dilansir laman UGM,
Selasa 23 April 2013.
Saat kompetisi Robogames berlangsung di
California, Pekik dan ketua tim pembimbing tim robot UGM, Heru SB
Rochardjo, tidak mendampingi tim robot UGM yang menjadi satu-satunya
wakil Indonesia. Oleh karena itu, Pekik mengaku salut pada Malik dan
kawan-kawan yang mampu mendulang dua emas dan satu perak.
"Kami hanya sempat
titipkan mereka pada pihak Konjen (Konsulat Jenderal) RI di New York
sampai mereka menunggu kompetisi selanjutnya," kata Pekik.
Tim robot UGM membawa enam robot untuk ikut dalam dua kompetisi robot di Amerika Serikat. Saat kompetisi Trinity robot contest
berlangsung, robot berkaki dari UGM sempat mengalami masalah di putaran
kedua, namun dapat diatasi dan robot bisa menyelesaikan pertandingan.
“Setiap pertandingan ada
tiga putaran, meski ada masalah, robot mereka bisa menyelesaikan tugas
memadamkan api dengan waktu lebih cepat,” katanya.
Dihubungi
secara terpisah, Direktur Kemahasiswaan, Senawi, mengatakan prestasi
yang diraih Malik dan kedua rekannya sangat membanggakan UGM. Menurut
dia, keberhasilan ini menunjukkan buah dari hasil kerja keras, disiplin
serta kekompakan mereka dalam mempersiapkan diri sebelum ikut kompetisi.
“Khusus untuk kekompakan tim, kami libatkan mahasiswa psikologi dalam tim,” katanya.
Pengembangan
robotika di UGM, menurut Senawi, dilakukan lewat proses pembentukan tim
robot dari lintas program studi. Selanjutnya, tim ini mengajukan
proposal ke fakultas dan universitas untuk pembiayaan perakitan robot
sekaligus pengajuan dana guna ikut kompetisi.
“Jadi, kegiatan masing-masing tim robot mahasiswa menjadi lebih terencana," ujarnya.
Sumber : Vivanews.com