Robot UGM Berjaya di Amerika, Raih 2 Emas

Tim robot Universitas Gadjah Mada menorehkan prestasi mengagumkan di tingkat internasional.

Mengembalikan Start Menu di Windows 8

Setelah menginstal Windows 8 ada satu perubahan besar yang terjadi pada Taskbar. Start Menu-nya hilang !!!

Kisah Unik Wallpaper Windows XP

Para pengguna komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows XP, pasti tak asing dengan Bliss, yang merupakan salah satu wallpaper bawaan sistem operasi ini.

Ditemukan, 'Anomali' Lain Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda -- wilayah imajiner yang menghubungkan Puerto Rico, perairan Florida, dan Bermuda -- tenar karena imej mistisnya.

Struktur Aneh di Dekat Stonehenge

Tim ilmuwan menemukan sebuah struktur sirkuler di dekat monumen terkenal Stonehenge, Inggris, Kamis, 22 Juli 2010.

Senin, 26 September 2011

Ditemukan, Partikel Lebih Cepat dari Cahaya


Sejumlah fisikawan menyatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah partikel sub atomik yang disebut dengan neutrino, yang mampu berjalan dengan kecepatan lebih tinggi dibanding kecepatan cahaya.  Temuan ini, bila berhasil diverifikasi, akan membatalkan teori Albert Einstein seputar relativitas.

Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh para peneliti di European Centre for Nuclear Research (CERN) di Swiss dan sebuah laboratorium di Italia, partikel mikro itu mampu bergerak dengan kecepatan hingga 300.006 kilometer per detik. Sedikit lebih cepat dibanding cahaya yang hanya mampu menembus kecepatan 300.000 kilometer per detik.

“Temuan ini sangat mengejutkan kami,” kata Antonio Ereditato, ilmuwan yang menjadi juru bicara eksperimen yang memiliki sandi Opera, seperti dikutip dari News 24, 23 September 2011.

Seperti diketahui, sebelum ini para ilmuwan menganggap tidak ada partikel yang mampu bergerak lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan cahaya. “Kini kami sedang mencari penjelasan yang paling memungkinkan untuk semua ini,” ucap Ereditato.

Dari uji coba, sebuah akselerator partikel menembakkan pancaran neutrino dari laboratorium CERN di Swiss ke sebuah lab di Italia. Ternyata, pancaran partikel itu tiba dalam waktu 60 nanodetik atau seperenampuluh miliar detik, lebih cepat dibanding cahaya.

Pada tahun 1905, Albert Einstein melontarkan teori seputar relativitas, teori yang dikenal dengan persamaan E=MC2 yang saat ini menjadi komponen fundamental dalam ilmu fisika modern. Teori ini berdasarkan pada ide bahwa tidak ada yang bergerak lebih cepat dibanding cahaya.

Jika temuan seputar neutrino ini berhasil diverifikasi, ia akan memaksa para ilmuwan untuk memikirkan ulang apa yang telah ditemukan dalam seabad terakhir terkait bagaimana cara kerja alam semesta.

Hasil temuan dalam uji coba itu dianggap sulit dipercaya, bahkan oleh para ilmuwan yang menemukannya. Para ilmuwan juga tengah mengonsultasikan dengan rekan-rekan mereka di berbagai belahan dunia untuk verifikasi, untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam metode pengujian ataupun kalkulasi yang dibuat.

Sumber : VIVAnews

Ditemukan, 'Anomali' Lain Segitiga Bermuda


Segitiga Bermuda -- wilayah imajiner yang menghubungkan Puerto Rico, perairan Florida, dan Bermuda -- tenar karena imej mistisnya. Hal itu diperkuat fakta ratusan kapal dan pesawat menghilang di area itu. Meski akhirnya ditemukan, sejumlah kapal dalam keadaan kosong, tanpa kru dan penumpang yang menghilang misterius.

Seorang penulis, Vincent Gaddis in 1964 berpendapat, ada anomali yang menjelaskan fenomena aneh tersebut. Namun, Segitiga Bermuda memperoleh ketenarannya pada 1974, saat Charles Berlitz menerbitkan  buku yang mempopulerkan Segitiga Bermuda sebagai 'Sea Devil' atau 'Laut Setan'.

Pasca itu, berbagai kelompok ilmuwan meneliti Segitiga Bermuda untuk menemukan anomali yang dianggap bertanggung jawab atas sekian kecelakaan aneh di sana. Namun tak ada satupun yang berhasil ditemukan. US Coast Guard bahkan menyajikan laporan yang menyebut, kejadian kapal lebih sering terjadi di Segitiga Bermuda dari wilayah lain, dikarenakan badai.

Pada tahun 1990-an, ketertarikan pada Segitiga Bermuda memudar. Namun, baru-baru ini, ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan 'anomali' lain di Segitiga Bermuda. Ini tak ada kaitannya dengan menghilangnya kapal atau pesawat.

Para ilmuwan Bermuda Institute of Oceanology yang dipimpin Professor Craig Carlson menemukan, permukaan air di kawasan itu dipenuhi berbagai macam virus. Kabar baiknya, virus itu tak mengancam manusia. Mereka hanya tertarik pada bakteri laut.

Temuan ini adalah hasil penelitian oseanografi di bagian barat laut Laut Sargasso -- yang berada dekat Segitiga Bermuda dan Pulau Bermuda -- selama sepuluh tahun.

Ilmuwan mengungkap, dinamika organisme mikroskopis itu terkait dengan musim. Contohnya, di musim panas, virus berlipat ganda di di lapisan air pada kedalaman 60 sampai 100 meter. Jumlah mereka bisa mencapai sepuluh juta partikel per satu tetes air. Di musim dingin, mereka tidak terdeteksi di permukaan, organisme itu memilih tinggal di lokasi yang lebih dalam.

Yang juga menarik, analisis para peneliti mengungkapkan, 90 persen dari DNA virus belum dikenal dalam ilmu pengetahuan. Mereka termasuk bakteriofag -- virus yang memangsa bakteri. Ilmuwan juga menemukan molekul organik bakteri mati di sekitar virus tersebut. Itu menjadikan permukaan air di kawasan tersebut kaya nutrisi. Ini berarti bahwa bakteriofag membentuk ekosistem mikroskopis di mana mereka tinggal.

Virus tersebut menciptakan 'kafetaria' di kawasan tersebut. Tak hanya menarik organisme plakton, tapi juga membuat Ikan paus dan lumba-lumba datang dan mencari makan di sana.

Para ilmuwan mengaku takjub dengan temuan yang mereka hasilkan. Sebab, sebelumnya mereka tak mengetahui peran virus ini dalam formasi ekosistem kelautan. Menurut ahli kelautan, virus laut kurang dipahami karena mereka sulit untuk ditangkap. Tapi sekarang jelas, mereka tak terhitung jumlahnya di semua lautan dan samudra.

"Jumlah mereka 95 persen dari total biomassa laut. Artinya, jumlah virus bahkan lebih besar dari kombinasi krill (sejenis udang kecil), ikan dan hewan yang lebih besar seperti ikan paus. Mengingat laju multiplikasi virus dan jumlah mereka, menjadi jelas betapa pentingnya peran mereka dalam siklus hara di planet ini," kata salah satu penulis, Dr Rachel Persons.

Meski penelitian dilakukan di Segitiga Bermuda -- lokasi unik di lautan -- para ahli yakin, dalam kasus ini tidak ada kelainan khusus untuk segitiga Bermuda. Virus juga ditemukan di sejumlah wilayah di lautan.

Source : VIVAnews

Rabu, 07 September 2011

Online Free Games


Nama Permainan : Tebak Angka
Tipe Permainan : Puzzle, Mathematic Games
Jenis Aplikasi : Flash Object (swf)

>> MAIN (dari Blog ini) atau

>> MAIN (halaman penuh)